PDGI dan Penanganan Penyakit Periodontal: Fokus pada Kesehatan Gusi

  • Kategorija objave:Uncategorized

Penyakit periodontal, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit gusi, merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang sangat umum di Indonesia. Mulai dari radang gusi ringan (gingivitis) hingga kondisi yang lebih serius seperti periodontitis yang dapat menyebabkan kerusakan tulang penyangga gigi dan kehilangan gigi. Dalam menghadapi tantangan ini, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) memegang peran sentral dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit periodontal, dengan fokus utama pada kesehatan gusi.


 

Peran PDGI dalam Penanganan Penyakit Periodontal

 

PDGI mengambil berbagai langkah strategis untuk mengatasi masalah penyakit periodontal di Indonesia:

  • Peningkatan Kompetensi Dokter Gigi: PDGI secara konsisten menyelenggarakan Pendidikan Profesional Kedokteran Gigi Berkelanjutan (P3KGB) yang mencakup topik mendalam tentang penyakit periodontal. Ini termasuk kursus tentang diagnosis dini, teknik scaling dan root planing (pembersihan karang gigi di atas dan bawah gusi), manajemen kasus gingivitis, hingga pemahaman tentang penanganan periodontitis yang lebih kompleks. Program ini memastikan dokter gigi umum memiliki pengetahuan dan keterampilan terkini dalam penanganan awal dan rujukan yang tepat.
  • Pengembangan Spesialisasi Periodonsia: PDGI mendukung dan mendorong pengembangan ilmu periodonsia sebagai cabang kedokteran gigi yang khusus menangani jaringan pendukung gigi, termasuk gusi dan tulang alveolar. Dokter gigi spesialis periodonsia memiliki keahlian dalam prosedur lanjutan seperti operasi flap, cangkok gusi, cangkok tulang, dan implan gigi, yang seringkali diperlukan untuk kasus periodontitis parah.
  • Penyusunan Pedoman Praktik Klinis: PDGI, bekerja sama dengan kolegium periodonsia, aktif dalam merumuskan dan memperbarui pedoman praktik klinis untuk diagnosis, pencegahan, dan penanganan penyakit periodontal. Pedoman ini menjadi acuan bagi seluruh dokter gigi untuk memastikan pelayanan yang standar, berbasis bukti ilmiah, dan berkualitas.
  • Advokasi Kebijakan Kesehatan Gigi Nasional: PDGI memberikan masukan kepada pemerintah terkait kebijakan kesehatan yang berpihak pada pencegahan penyakit periodontal. Ini termasuk mendorong program skrining kesehatan gigi di masyarakat, integrasi pelayanan kesehatan gigi ke dalam fasilitas kesehatan primer, dan penyediaan sumber daya yang memadai untuk penanganan penyakit gusi.
  • Kolaborasi Multisektoral: Penanganan penyakit periodontal membutuhkan pendekatan holistik. PDGI menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, institusi pendidikan, organisasi profesi lain (misalnya IDI untuk pasien dengan penyakit sistemik seperti diabetes yang dapat memengaruhi kesehatan gusi), serta masyarakat untuk menciptakan program pencegahan yang lebih luas dan efektif.

 

Strategi Pencegahan Penyakit Periodontal oleh PDGI

 

Fokus utama PDGI dalam menangani penyakit periodontal adalah melalui upaya pencegahan, yang mencakup:

  • Edukasi dan Promosi Kesehatan Mulut yang Intensif:
    • Pentingnya Kebersihan Mulut: Dokter gigi yang merupakan anggota PDGI secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menyikat gigi dua kali sehari (setelah sarapan dan sebelum tidur) dengan teknik yang benar, serta penggunaan benang gigi atau sikat interdental.
    • Bahaya Plak dan Karang Gigi: Menjelaskan kepada masyarakat bahwa akumulasi plak (lapisan bakteri) dan karang gigi (kalkulus) adalah penyebab utama gingivitis dan periodontitis.
    • Tanda dan Gejala Penyakit Gusi: Mengajarkan masyarakat untuk mengenali tanda-tanda awal masalah gusi seperti gusi berdarah, bengkak, merah, bau mulut, atau gigi goyang, serta kapan harus segera mencari pertolongan profesional.
  • Deteksi Dini dan Skrining Berkala:
    • Pentingnya Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi: PDGI terus mengkampanyekan pentingnya pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin, setidaknya setiap enam bulan sekali, bahkan jika tidak ada keluhan. Kunjungan rutin memungkinkan dokter gigi untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit periodontal dan melakukan tindakan pencegahan atau penanganan sesegera mungkin.
    • Program Skrining Komunitas: Mendorong dan berpartisipasi dalam program skrining kesehatan gigi dan mulut di sekolah-sekolah, komunitas, atau tempat kerja untuk mengidentifikasi individu berisiko tinggi terhadap penyakit periodontal.
  • Gaya Hidup Sehat:
    • Hubungan PTM dan Kesehatan Gusi: Mengedukasi masyarakat tentang hubungan antara penyakit sistemik tidak menular (PTM) seperti diabetes dan penyakit jantung dengan kesehatan gusi. Misalnya, pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit periodontal, dan sebaliknya.
    • Pengendalian Faktor Risiko: Menganjurkan gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis, serta menjaga pola makan seimbang, karena faktor-faktor ini dapat memperburuk kondisi gusi.
  • Pelatihan Dasar Promotif-Preventif: PDGI mendorong pelatihan bagi kader kesehatan atau tenaga pendukung di masyarakat tentang dasar-dasar kesehatan gigi dan mulut, sehingga mereka dapat menjadi perpanjangan tangan dokter gigi dalam mengedukasi dan membantu deteksi dini penyakit periodontal di tingkat komunitas.

Dengan fokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat, deteksi dini, dan kompetensi dokter gigi, PDGI berupaya keras untuk menjaga kesehatan gusi sebagai fondasi dari kesehatan mulut yang optimal, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.